Nana dan Kawan Kawannya
Nana dan Kawan Kawannya
Nana seekor kelinci yang pemalu dan hanya memiliki satu sahabat, yakni Nono seekor kelinci yang menjadi teman dekatnya selama ini.

Story by Desi Rahmawati

Kelas 8 (Delapan) D

Nana seekor kelinci yang pemalu dan hanya memiliki satu sahabat, yakni Nono seekor kelinci yang menjadi teman dekatnya selama ini. Tak jarang Nono juga sering mengajak Nana untuk bermain dengan teman temannya.

Saat ini Nana dan Nono atau yang sebagian penghuni hutan panggil sebagai kelinci nano nano sedang bermain dengan teman teman Nono, yakni Echan seekor tupai dan Marki si monyet. Mereka bermain disebuah bukit hijau yang luas. Banyak permainan yang mereka lakukan, seperti kejar kejaran, petak umpet dan masih banyak permainan menyenangkan lainnya yang dilakukan oleh mereka.

Karena lelah, Nono berinisiatif untuk mengajak teman temannya beristirahat sejenak. “Hei apa kalian tidak lelah” tanya Nono kepada teman temannya yang masih semangat bermain.

“Lebih baik kita beristirahat sejenak” ajak Nono kepada mereka

“Huuuuuuu dasar Nono lemah, Masa kayak gini aja udah lelah” ejek Echan kepada Nono.

“Sudahlah Chan, lebih baik kita beristirahat sejenak” sahut Marki si monyet.

“Bagaimana kalo kita istirahat di bawah pohon rindang itu” ucap Nana memberi usulan.

“Gooo” jawab Echan, Nono dan Marki kompak.

Mereka pun berjalan beriringan ke arah pohon rindang yang ditunjuk oleh Nana tadi. Setelah sampai di pohon tersebut, mereka pun langsung duduk di bawah pohon tersebut untuk mengistirahatkan badan mereka. Tiba tiba saat mereka baru saja duduk di bawah pohon tersebut, seekor rubah datang menghampiri mereka.

“Eh hai teman teman” sapa rubah manis tersebut.

“Ony? Apa kau Ony” tanya Nono kepada rubah tersebut.

“Ternyata kau masih mengenalku No” jawab rubah tersebut

Ya seekor rubah tersebut bernama Ony dan dia juga merupakan teman Nono, Echan dan Marki.

“Wah lama tidak bertemu, apa kabarmu Ony” sahut Marki.

“Eeeeeeemm baik” jawab Ony,

Nono dan Marki pun nampak terlihat senang ketika mengetahui teman lamanya kembali, namun berbeda dengan Echan yang sudah memasang wajah tak suka melihat Ony kembali. “Apakah kalian mendapatkan teman baru?” tanya Ony saat melihat kelinci manis berbulu putih yang sepertinya belum ia lihat sebelumnya.

“Oh iya Ony, perkenalkan ini Nana dan Nana ini Ony” ucap Nono kepada Nana dan Ony.

“Oh, hai Nana” sapa Ony kepada Nana.

“Hai Ony” sapa balik Nana.

Cukup lama mereka beristirahat dan berbincang bincang dengan Ony yang selalu menatap Nana dengan tatapan tak suka, kini mereka pun memutuskan untuk pulang kerumah masing masing. Echan dan Marki pulang bersama karena rumah mereka searah. Nana dan Nono juga pulang searah, namun ketika biasanya mereka akan pulang berdua kini mereka pulang bertiga karena jalan rumah Ony juga searah.

Nono telah sampai di rumahnya sementara Nana masih harus berjalan sedikit lagi untuk sampai ke rumahnya.

“Na apa harus Nono antar?” tanya Nono kepada Nan.,

“Eeeeeem tidak usah No, kan ada Ony yang menemani Nana” jawab Nana.

“Oh ya sudah kamu hati hati ya Na” ucap Nono.

“Yasudah bye No” kata Nana sambil melambaikan tangannya.

Sementara dari tadi Ony memasang wajah tak suka melihat keakraban Nana dan Nono,

karena dulu hanya dirinya yang sangat dekat dengan Nono.

Nana dan Ony pun berjalan bersama untuk pulang.

“Na” panggil Ony kepada Nana.

“Iya” sahut Nana singkat.

“Apakah kau sudah lama berteman dengan Nono” tanya Ony kepada Nana.

“Eeeeeem tidak, kira kira baru sebulan aku berteman dengan Nono” jawab Nana.

Mereka jalan bersama higga tak sadar mereka sudah sampai di rumah Nana.

“Ony Nana sudah sampai” kata Nana yang menghentikan langkahnya.

“Wah ini rumahmu, sangat dekat sekali dengan rumahku, lihatlah itu rumahku” kata Ony sambil menunjuk rumahnya.

“Oh ya Na, rumah kita kan sangat dekat jadi bagaimana kalau besok pagi kita jalan jalan bersama” ajak Ony kepada Nana.

“Boleh boleh, apa kita juga mengajak Nono?” tanya Nana.

“Eh jangan, lebih baik kita berdua saja” larang Ony.

“Oh oke deh, besok Nana samper Ony kerumah ya” ucap Nana dan langsung melambaikan tangan kearah Ony dan kemudian masuk kedalam rumahnya.

Ony pun mulai melakukan rencana jahatnya. Yang ada difikirannya saat ini adalah ia harus menutupi lubang yang ada di jalan menuju rumahnya dan saat Nana menuju rumahnya pasti akan terjatuh ke dalam lubang tersebut. Tak hanya itu Ony juga mengoleskan getah nangka di tangga rumahnya, sehingga jika Nana tak terjatuh ke dalam lubang maka ia masih mempunyai jebakan lainnya.

Di sisi lain Echan sedang mengintip apa yang dilakukan oleh Ony dari atas pohon.

“Besok aku harus pergi ke rumah Nana lebih awal agar Nana tak bisa ke rumah Ony” kata Echan dan langsung berlari pulang ke rumahnya.

Keesokan harinya Echan benar benar mengajak Nana untuk pergi dan membuat Nana melupakan janjinya dengan Ony.

“Ini kok Nana nggak datang datang sing” kesal Ony yang tak sabar.

Lupa akan rencananya, Ony pun langsung keluar dari rumahnya, dan saat ia melewati tangga rumahnya, tiba tiba ia merasa kakinya lengket dan tak bisa di lepas. Ony berusaha melepaskan kakinya yang menempel, namun saat ia sudah bisa melepaskan kakinya yang menempel, tiba tiba Ony terjatuh dan menggelinding, sampai tak sadar bahwa ia menggelinding menuju lubang yang telah ia tutupi untuk menjebak Nana.

Dan “AAAAAAAAAAA” teriak Ony yang terjatuh ke dalam lubang tersebut.

“Hahahaha kasian”Suara tawa Echan terdengar ketika melihat Ony terjtuh ke dalam lubang jebakannya sendiri. Ya kini Echan, Nono, Marki dan juga Nana sedang mengintip apa yang dilakukan Ony dari balik pohon. Mereka pun sudah tahu rencana Ony karena Echan sudah menjelaskannya.

“Sudahlah lebih baik kita bermain saja,ayoo” ajak Marki yang mulai bosan.

“Goooo” Sahut Nono dan Echan.

“Tapi kasihan Ony, apa sebaiknya kita tolongin dia dulu” ucap Nana.

“Sudahlah Na, biarkan saja dia dan lebih baik kita pergi ke bukit untuk bermain” kata Nono

“Eeeeeeeemm yasudahlah” jawab Nana.

Mereka pun pergi bermain ke bukit dan melupakan Ony yang entah bagaimana keadaannya sekarang.

Pesan Moral

“Jika kamu berbuat baik berarti kamu berbuat baik untuk dirimu sediri. Dan jika kamu berbuat jahat. Maka kerugian kejahatan itu untuk dirimu sendiri”